Asal Usul Tari Ratoh Jaroe Yang Penting Buat Kita Tahu, Nih!

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Tarian tradisional dari setiap daerah sangat beragam dan memiliki keunikannya masing-masing. Termasuk pada tarian satu ini yang berhasil tampil memukau di Pembukaan Asian Games 2018. Apakah kalian sudah mengetahui asal-usulnya? Yuk, baca terus ya!
 

Tari Ratoh Duek atau yang sekarang lebih dikenal dengan tari Ratoh Jaroe merupakan tari tradisional khas Indonesia, yang berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam. Namun, tarian ini sering kali disebut dengan tariSaman. Pasti kalian juga menyebutnya dengan tari Saman kan? Padahal, kedua tarian ini sangat berbeda lho, girls! Walaupun keduanya sama-sama berasal dari Aceh.
 

Tari Saman dibawakan oleh penari laki-laki dengan jumlah ganjil, sementara tari Ratoh Jaroe selalu dibawakan oleh penari perempuan dengan jumlah genap. Dari penarinya saja, sudah sangat berbeda bukan?
 
Tarian ini semakin menjadi perbincangan masyarakat karena dibawakan oleh ribuan penari pada pembukaan Asian Games 2018 pada tanggal 18 Agustus lalu.
 
Ratoh berasal dari Bahasa Arab yang artinya melakukan pujian kepada Allah melalui doa yang dinyanyikan. Sedangkan Jaroe berarti tangan, sehingga Ratoh Jaroe memiliki arti memuji Allah sambil bernyanyi, dengan memainkan tangan.
 
Tari Ratoh Jaroe diciptakan dari gerakan tari tradisional lain yang sudah ada sebelumnya di Aceh. Kabarnya, tarian ini ditujukan kepada masyarakat Aceh yang saat itu sedang mengalami musibah. Dengan harapan, tarian ini dapat mengembalikan semangat masyarakat. 

 
Tarian ini lebih menonjolkan gerakan-gerakan tangan, dibandingkan dengan gerakan badan. Tarian ini terdiri dari gerakan dalam posisi duduk, berlutut, membungkukkan badan, menepuk dada, menggelengkan kepala, menggerakkan tangan ke kanan dan kiri, serta gerakan lainnya. Setiap anggota penari akan menarikan gerakan yang sama, sehingga membutuhkan waktu agar dapat terlihat kompak.
 
Jika sudah terdengar suara musik beserta syair-syair dengan menggunakan Bahasa Aceh, maka itu pertanda bahwa tarian Ratoh Jaroe telah dimulai! Dalam Bahasa Aceh,
  iringan musik itu disebut dengan rapa’i.
 
Sedangkan para pelantun syair-syair dinamakan dengan Syahi. Posisi mereka saat tarian dimulai, akan berada diluar barisan para penari. Biasanya, syair tersebut akan dinyanyikan juga oleh seluruh penari.
 
Kostum yang digunakan berupa pakaian lengan panjang yang berwarna-warni, kain songket yang berasal dari Aceh, ditambah dengan ikat kepala untuk mempercantik kostum para penari.
 
Unik ya, tarian Ratoh Jaroe!

Setelah ini, jangan sampai salah menyebut nama tariannya lagi, ya!



(sumber : http://www.gadis.co.id/ngobrol/asal-usul-tari-ratoh-jaroe-yang-penting-buat-kita-tahu-nih-)

Komentar